Salah satu pembelajaran yang saya tarik selama berkarir adalah tentang pendelegasian. Teori tentang “How to Delegate” banyak ditemukan di toko buku, disini dijelaskan sedikit bagaimana cara mempraktikkannya.
Satu prinsip yang perlu dipegang dalam berkarir adalah “Jangan pernah menolak tugas apapun”. Tugas tersebut dapat saja diberikan dalam bentuk yang sangat sederhana, misalnya mengopikan satu dokumen. Dengan melakukan itu kita jadi tahu bagaimana mengoperasikan mesin fotokopi. Selalu ada pembelajaran dari setiap tugas yang kita lakukan.
Lanjutan dari prinsip diatas, “…, namun begitu anda sudah mahir, pastikan ada orang lain untuk mengerjakannya”. Ini sebenarnya adalah salah satu cara melakukan pendelegasian. Dengan cara ini kita sekaligus juga melakukan praktik coaching. Dengan terjadinya pendelegasian dan coaching, kita memastikan bawahan mampu melakukan tugas tersebut. Semakin meningkat kompetensi bawahan, semakin siap dia menggantikan kita, dan semakin mudah kita dilepas untuk menapak ke karir berikutnya karena sudah ada yang siap menggantikan.
Bentuk pendelegasian lain adalah saat kita sedang cuti atau meninggalkan kantor karena alasan lain untuk waktu tertentu. Tugaskan staf yang kita targetkan untuk siap menggantikan kita sebagai “person in acting” selama kita tidak ada di tempat kerja. Proses ini sekaligus menguji seberapa siap dia menggantikan kita.
Semakin pandai staf kita, semakin ringan pekerjaan kita, dan semakin bebas kita menyiapkan diri untuk lebih berkembang. Good luck!