Meningkatkan Budaya Belajar dengan Berfokus pada Perilaku
Perubahan budaya adalah proses yang sering disalahartikan oleh banyak organisasi. Best practice dalam perubahan budaya dilakukan dengan secara fokus mengidentifikasi dan mengelola perilaku yang terlihat. Perilaku digunakan untuk menjembatani nilai-nilai dan budaya yang akan dikembangkan. Oleh karena itu, dalam melakukan asesmen budaya pembelajaran, pendekatan yang digunakan harus dengan mengetahui kebiasaan dan perilaku yang muncul dan dirasakan dalam operasional sehari-hari.
Tujuan
Melakukan identifikasi, pengukuran, dan membandingkan budaya pembelajaran organisasi saat ini untuk membantu Anda memilih, memprioritaskan, dan mengelola intervensi manajemen perubahan budaya.
Metodologi
Asesmen Budaya Pembelajaran Organisasi dilakukan untuk menentukan kondisi perilaku dan sikap karyawan dalam mendukung implementasi inisiatif KM. Proses penilaian mengacu pada 10 (sepuluh) indikator kebiasaan dan sikap yang terkait dengan pembelajaran organisasi sebagai berikut: Proses penilaian mengacu pada 10 (sepuluh) indikator kebiasaan dan sikap yang terkait dengan pembelajaran organisasi sebagai berikut:
Terbuka vs. Defensif;
Jujur vs. Tidak Jujur;
Diberdayakan vs. Tidak Diberdayakan;
Pembelajar vs. “SokTahu”;
Selalu berbagi vs. Hanya perlu tahu;
Kritis vs.Hanya menerima;
Kolaborasi vs. Selalu bersaing;
Ingat vs. Lupa;
Pola pikir strategis vs. Pola pikir jangka pendek;
Gigih mengejar keunggulan vs. Cepat puas.
Hasil Akhir
Di akhir aktivitas, Anda akan mendapatkan:
Tinjauan umum tentang peluang dan risiko pembelajaran organisasi;
Area perbaikan untuk budaya belajar yang lebih baik dan perilaku yang terlihat.
Tidak menemukan solusi yang sesuai dengan kebutuhan unik Anda atau butuh penjelasan lebih lengkap?